Histori Pertambangan Emas Di Indonesia

Konten [Tampil]
Histori Pertambangan Emas Di Indonesia - Awal mulanya Belanda datang di bumi Nusantara lantaran tertarik bakal rempah-rempah khas seperti lada serta pala yang melimpah di negri ini. Serta lalu Belanda juga mengeksploitasi kesuburan tanah Nusantara dengan buka perkebunan bermacam komoditas dengan mengaplikasikan system tanam paksa yang begitu menyengsarakan masyarakat pribumi.

Histori Pertambangan Emas Di Indonesia

Diluar itu Belanda juga melirik kekayaan mineral terutama emas. Jejak aktivitas penambangan yang dikerjakan Belanda sepanjang berkuasa di Indonesia masihlah bisa didapati dari mulai Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi. Tetapi jauh sebelumnya Belanda datang, Nusantara telah populer bakal kekayaan emasnya. Harga Emas Hari Ini tentu naik turun dan jauh lebih malah di hari dan tanggal-tanggal tertentu.

Emas sebagai satu diantara komoditas tambang telah di kenal serta diupayakan di Nusantara mulai sejak kian lebih seribu th. waktu lalu. Terkecuali website tambang, banyak artefak yang diketemukan beberapa arkeolog yang terbuat dari emas, baik berbentuk mahkota, peralatan peribadatan, perhiasan, sampai perlengkapan keseharian.

Mitos atau legenda dengan emas jadi sisi dari kisahnya, masihlah dituturkan sampai saat ini. Dengan cara empiris hal itu menunjukkan kalau mulai sejak dulu, banyak daerah di negri ini pernah jadi pusat penambangan emas, pengrajin emas, sampai perdagangan emas. Sekarang ini banyak ditemukan Emas putih dan emas london.

Tambang Salida

Pusat tambang emas tertua Nusantara salah satunya ada di Sumatera. Menurut M. J. Crow serta T. M. van Leeuwen, jalur emas Sumatra berhimpitan dengan garis patahan lantaran ada momen geologi. Logam mulia itu banyak diketemukan di sekitar lokasi Bukit Barisan seperti Martabe, Rawas, Bangko, Lebong, serta Mandailing. Hal semacam ini jadikan pulau Sumatra populer dengan sebutan SWARNADWIPA. Yang dalam bhs Sanskerta bermakna " Pulau Emas " seperti yang tercantum pada prasasti Nalanda, th. 860 Masehi.

Tambang Lebong

Perusahaan tambang Belanda, baik punya pemerintah ataupun swasta baru mulai lakukan aktivitas penambangan di Bengkulu sesudah diketemukannya formasi Lebong pada th. 1890. Penambangan emas yang tertua salah satunya dikerjakan oleh perusahaan Mijnbouw Maatschappij Redjang Lebong serta Mijnbouw Maatschappij Simau ada di Lebong, Bengkulu. Ke-2 perusahaan itu adalah penyumbang paling besar ekspor emas perak Hindia Belanda.

Baca Juga : Inilah 10 Keuntungan Berinvestasi Emas

Umpamanya, pada th. 1919 perusahaan Mijnbouw Maatschappij Redjang Lebong membuahkan 659 kg/emas serta 3. 859 kg/perak, serta perusahaan Mijnbouw Maatschappij Simau membuahkan 1. 111 kg/emas serta 8. 836 kg/perak. Sekurang-kurangnya dua perusahaan ini sukses memperoleh 130 ton emas sepanjang berproduksi kurang dari 1/2 era (1896-1941) Jejak-jejak sisa penambangan yang dikerjakan Belanda di Bengkulu masihlah bisa didapati di Ulu Ketenong, Tambang Sawah, Lebong Donok, Lebong Simpang, Lebong Tandai.

Baca Juga : Loker Purwokerto

Tambang Singkawang

Kota Singkawang yang penduduknya sebagian besar keturunan Cina, leluhurnya yaitu pekerja tambang emas imigran dari Cina. Kota Singkawang dulunya adalah satu desa sisi dari lokasi kerajaan Sambas, Desa Singkawang sebagai tempat berkunjung beberapa pedagang serta penambang emas dari Monterado. Histori kehadiran beberapa orang Cina bermula dari potensi beberapa daerah di lokasi Kerajaan Sambas yang banyak terkandung emas.

Mulai sejak Kesultanan Sambas, tambang emas ini adalah sumber pendapatan kesultanan. Pada 1760 Sultan Umar Akamudin II menghadirkan beberapa orang sebagai pekerja tambang di daerah Sambas, Bengkayang, serta Montrado untuk tingkatkan hasil pertambangan emas. Kebijakan Sultan Sambas ini, di samping sudah tingkatkan hasil emas untuk Kesultanan Sambas, juga mengakibatkan gelombang masuknya beberapa ribu imigran ke daerah itu. Beberapa imigran ini membangun kongsi-kongsi pekerja tambang, sejenis koloni Cina yang mengatur pemerintahan serta perdagangan.

Tambang Cikotok

Cikotok sudah diketemukan mulai sejak th. 1839 yang lalu dieksploitasi mulai th. 1936 oleh perusahaan Belanda N. V. Mijnbauw Maatschapij Zuid Bantam (MMZB). Pada 1939 sampai th. 1942 sangat terpaksa berhenti akibat terjadinya Perang Dunia II. Sepanjang pendudukan Jepang 1942 – 1945, aktivitas tambang ditangani oleh perusahaan Jepang Mitsui Kosha Kabushiki Kaisha namun tak menambang emas tetapi timah hitam timbal (Pb) di Cirotan untuk kepentingan produksi amunisi.

Pada saat pemerintahan Sukarno th. 1958, tambang emas Cikotok diresmikan serta ditangani oleh NV Tambang Emas Tjikotok (TMT) yang ada dibawah manajemen NV Perusahaan Pembangunan Pertambangan (P3). Sesudah sekian kali bertukar induk perusahaan, pada tanggal 5 Juli 1968 tambang emas Cikotok dikelola oleh PN Bermacam Tambang (BUMN) waktu lalu beralih jadi PT Bermacam Tambang mulai sejak 1974 serta saat ini lalu di kenal sebagai PT Antam.

0 Response to "Histori Pertambangan Emas Di Indonesia"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel