Kualitas Air Ikan Lele

Konten [Tampil]
Kualitas Air Ikan Lele - Dalam budidaya perikanan, air tentu menjadi faktor terpenting yang harus ada dan dijaga kualitasnya. Mustahil rasanya kita akan berbudidaya ikan bila tanpa air, ikan jenis apapun itu termasuk lele.
Air ini tentu memegang peranan penting bagi ikan, baik itu sebagai wadah ikan mengambil oksigen dan makanan, air ini juga berperan sebagai media hidup dan beraktivitas ikan. Oleh karena itu, air ini merupakan komponen utama yang sangat diperhatikan bila kita ingin membudidayakan ikan.

Apabila air yang kita gunakan baik dari segi kualitas dan kuantitas maka hasil budidaya yang kita lakukan akn maksimal. Kualitas dan kuantitas ini merupakan 2 hal yang sangat berhubungan erat untuk menunjang kehidupan ikan. Ikan akan tumbuh tidak maksimal bila kuantitas airnya saja yang mencukupi namun dari segi kualitas justru kurang. Sebaliknya jika kualitasnya mendukung namun kuantitasnya kurang maka ikan juga akan hidup dengan kondisi yang kurang layak.

Dari pembahasan di atas tentu dapat kita simpulkan bahwa air memegang peranan terpenting dalam budidaya perairan yang dalam artikel ini akan kita bahas tentang budidaya ikan lele. Jadi sebelum kita memulai budidaya ikan lele tentu kita harus mempersiapkan kualitas air yang kita gunakan terlebih dahulu. Berikut akan kita jelaskan masalah persiapan media air untuk usaha budidaya ikan lele sistem biofloc adalah sebagai berikut :

1) Ketinggian air
  • Untuk budidaya ikan lele ini minimal kita membutuhkan air dengan ketinggian 80-100 cm
  • Apabila air yang kita gunakan ketinggiannya sekitar 80 - 100 cm maka akan ada beberapa manfaat sebagai berikut : Suhu air kolam akan lebih stabil karena rentang perubahan suhunya rendah, air tidak mudah mengalami kejenuhan yang diakibatkan karena sampah organik, ikan akan lebih mudah bergerak bebas karena ruang dalam kolam cukup luas.
2) Desinfektan / Cuci Hamakan Air Kolam
  • Desinfektan adalah usaha yang dilakukan untuk membuat air kolam bebas dari jamur dan hama
  • Penggunaan chlorine / kaporit merupakan salah satu cara yang dapat kita lakukan
Cara menggunakan klorin adalah persiapkan dan larutkan klorin dengan kadar 30 ppm ke dalam kolam atau wadah budidaya. Biarkan air mengalami proses aerasi agar efek chlorine bisa teroksidasi paling tidak selama 3 hari. Gunakan aerasi yang kuat agar proses oksidasi dapat berlangsung cepat. Bila kolam terkena intensitas sinar matahari dengan kuat maka efek klorin ini akan hilang dalam waktu 3 hari.

3) Penggaraman dengan Garam Krosok
  • Air yang sudah diberikan klorin ini maka dapat dikatakan kalau air ini sudah steril
  • Agar parasit dan bakteri pathogen pertumbuhannya dapat lebih terhambat maka kita dapat melakukan penggaraman dengan dosis 3-5 kg/m³ (3-5 promill)
  • Penggaraman ini juga memiliki fungsi untuk menstabilkan kadar pH
  • Mineral dalam garam ini sangat berguna untuk pertumbuhan bakteri dan juga berguna untuk mengikat ion nitrit
4) Pemberian Molase / tetes tebu
  • Di masa awal budidaya sebaiknya diberikan molase (tetes tebu) dengan kadar 50-100 ml/m3
  • Dengan memberikan molase pada awal masa budidaya ini memiliki tujuan untuk menghambat pertumbuhan plankton (Blue Green Algae) dan mencegah plankton jenis ini untuk mendominasi perairan (menghindari air hijau)
  • Selain itu molase yang diberikan diawal masa budidaya juga berfungsi untuk menaikkan kompisisi C:N ratio menjadi tinggi sehingga memungkinkan bakteri heterotroof yang akan mendominasi perairan

0 Response to "Kualitas Air Ikan Lele"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel